Tidak banyak berkata-kata, tidak ada tangis yg berlebih , tapi rasa sakitnya tetap kita bisa tangkap lewat expresi dan visual yg ada di layar bioskop. Jajaran aktornya memberikan penampilan terbaik sesuai porsinya sountrack yg pas, visual yg menarik dan endingnya sangat pas tidak harus memaksa karakter utama harus sukses banget karena memang kadang kenyataan begitu , applause

Sountracknya asyik-asyik, visualnya sangat bervariasi dan menarik untuk cerita belum terlalu kuat dua anggota huntrix lain terkesan supporting saja yang harusnya lebih dipertebal karena ini film idol grup. Fresh dan menyenangkan

Ketimbang mengacak-acak sumber aslinya film ini justru menawarkan sudut pandang berbeda dari kisah aslinya , ketimbang merusak kenangan masa kecil film ini justru membuat kita mikir kembali jangan-jangan antagonis di versi lainya memang begitu aslinya . Sebuah body horor fun jika the substance yang mengambil pendekatan moderen yg membuat kita mengesampingkan nalar film ini justru mengambil latar lampau yg kita tau teknologi belum semaju kini,tapi tetap bisa diterima apa yg dilakukan karakternya disini , tontonan yg lucu-lucu sakit sedikit sange 🤪🤪

pertanyaan terbesar saya sebagai orang yang lumayan menonton GJLS apakah saya masih terhibur dengan film ini, terlebih film pendek terakhir UDUK yang lumayan mengecewakan, tapi alhamdulillah hal itu tidak terjadi diawal film komedi absurd khas GJLS masih bisa membuat tertawa walaupun semakin ke akhir semakin berkurang tapi hal itu bisa diterima mengingat film ini mau bercerita ,tidak hanya menabur komedi yang terkadang hit and miss film yang tetap menjaga cerita dibalik ke absurdan dalam hal cinema ,memang ceritanya juga belum terlalu bagus terlebih ending yang terlalu dipaksakan tapi sekali lagi untuk film yang dicap goblok oleh pembuatnya sendiri itu sudah hal yang luar biasa , hal itupun tidak aneh mengingat sang sutradara Monti Tiwa yang kerap mengarahkan film-film drama comedi sebelumnya , dari segi penampilan diluar trio goblok Penampilan bucek dan nadia ariana patut di acungi jempol diluar gempuran absurd keduanya masih mampu memberikan hati di film ini , sempat kepikiran jika karakter bapak jadi diperankan oleh Cing Abdel pasti tidak sekeren bucek. Over all film yang sangat fresh dan wajib tonton , bersenang-senanglah mereka membuat film ini aja happy kenapa kita mesti terlalu memikirkanya

karya ke11 dari Jokan yang memuaskan apalagi untuk peneonton yang pure cari hiburan bukan teori-teori yang selalu diselipkan seperti karya2 terakhir beliau, ceritanya bias dibilang clear meskipun tetap dengan open ending. keteganganya dapat membuat betah untuk terus menyaksikan meskipun endingnya cukup bias ditebak, yang paling penting karakter antagonisnya bisa menyampaikan ancaman sampai kepenonton semoga bukan hanya saya yang merasa begitu karena ada trauma pada sosok seperti jefri dikehidupan nyata dan memang saya masih merasa terbawa karakter omar di film budi pekerti yang depresi , final act cukup memuaskan meski durasinya kurang Panjang tapi action yang ditampilkan cukup membuat kita merasa ngilu melihatnya, over all layak banget buat disaksikan nikmati aja jangan banyak memikirkan teori2