Film adalah sebuah refleksi dari kehidupan sosial di mana film itu dibuat. Nah, Laapataa Ladies menjadi representasi yang tepat atas kehidupan sosial yang terjadi, khususnya perempuan di India. palinf tidak, sebagai penonton, kita tahu betul apa yang menjadi pergulatan perempuan di India, namun tidak menjadi preachy tentang itu. Cerita film ini dibuat seolah-olah sangat ringan dinikmati, padahal setelah dipikirkan kedua kalinya sesungguhnya tidak seringan itu. Karakter-karaktenya sangat dekat sehingga saya bisa langsung terkoneks dengan Deepak, Phool, dan Jaya. Pada kahirnya di babak akhir, saya tersenyum tanpa henti melihat setiap karakternya menjadi pemenang atas keinginan mereka masing-masing. Suka suka suka merasakan rasa nyaman dan ringan setelah menontonnya...

Satu lagi folkhoror korea yan membawa tradisinya dengan baik sehing terelaborasi dalam nuansa mencekan horror modern. Sangat kental dengan praktik supranatural yang begitu intense dan sejarah terjalin dengan apik sehingga membuat durasi 2 jam lebih menjadi tak terasa. Gabungan cast junior dan senior dengan chemistry yang sangat believeable, masing-masing membawakan karakternya dengan apik. Banaspati dengan ukuran jumbo mengelevasi ketakutan saya (yang notabene orang Bali dan sangat familiar dengan wujud banaspati). Qudos!

Dalam pertunjukan tari, ada istilah "lupakan semua teknis" karena makna yang disampaikan telah melampaui itu semua. Dan, film ini berada pada bahasa yang sama. menikmati film ini, tidak lagi memikirkan unusur-unsur pendungkungnya. Film ini melalmpaui itu semua dan menyentuh hati dan pikiran... secara Butuh!

Pengambilan gambar saat wawancara yang apa adanya adalah "ruh" dari fim ini. Akan sangat berbeda apabila pengambilan kamera saat wawancara diet terlalu banyak. Kenyataan-kenytaan bahwa para eksil lebih Indonesia dibandingkan kita yang hidup di Indonesia digaungkan berulang-ulang memalui ekspresi mereka tanpa membuat bosan, namun justru membuat kita semakin menyindongkan kepala mendekati layar bioskop. Cara bertutur yang jujur dan berani.

Filim ini adalah pengejahwantahan cara bercerita yang mindblowing!!! Adegan kunci di awal disimpan dengan baik dan ketika cerita berjalan penonton seakan-akan sudah lupa dengan apa yang telah terjadi. Namun, petasan demi petasan meledak-ledak di bagian ketiga film... Sungguh pengalaman menonton yang membuat kata "tunggu tunggu tunggu" menjadi kata yang rasanya paling sering disebut seraya menonton film ini.

Hal yang pertama yang memikat adalah faktor nostalgia yang dibawa Alvares di film ini. Walaupun premisnya masih mirip dengan film Alien yang lain, namun plot masih relatetable. Di awal ternyata tidak semembosanan itu., walaupun karalter lain memang gampang terlupakan. Universenya dibangun dengan baik, dan alasan kenapa Rain terpakasa menerima ide teman2nya masih masuk akal.
Horrornya reminiscen ke Alien, actionnya ke Aliens. New breed alien walaupun secara bentuk masih aneh namun tetap meneyramkan. Ketegangannya dipertahankan benar-bear sampai menit terakhir. Terakhir, music scoringnya benar2 dipikirkan dengan bank, suasana hening saat melewati sekelompok face hugger itu intenssss.