Saya seketika pecah di menit-menit awal film dimulai saat seonggok pocong jatuh dari atas dan menimpa Mardi... dalam posisi mangku pocongnya... epic sih... selanjutnya film berisi perayaan para pocong yang berjumpscare berjamaah meneror manusia-manusia serakah yang berniat berhenti untuk gak jadi manusia serakah.
Dan ajaibnya, film ini lincah sekali menuturkan kisah perjalanan dinasti mangkupocong, (bukan dinasti mangkujiwo) dalam memperjuangkan haknya mendapatkan kekayaan dari pesugihan yang dilakukan turun temurun. Dan bukan film horror kalo gak ada konflik penghianatan salah satu karakternya yang mencoba insaf dan sepertinya kecapekan buat mangku pocong. Meski adegan mangku nya cuman sekali...
Film ini bener-bener mengeksploitasi pocong dengan sebegitu sadisnya. Dari yang tidur telentang sampe yang harus gelantungan di langit-langit, Ibarat kata, mau tampilan pocong model apa aja ada. Tata rias pocongnya pun beragam dan warna warni. Ada yang putih dan ada yang gelap. Masih sempet-sempetnya traveling, Oh jangan-jangan warna kebakar pada muka pocong adalah dibedakan dari cara mereka metong. semoga memang ada risetnya.
Mangku Pocong menjadi film Chiska Doppert yang paling ter- ter- ter- diantara film-film yang pernah dia bikin sebelumnya dengan judul yang ada pocong-pocongnya.
Dan karena saya memang adalah pencinta film horror pocong-pocongan, melihat dedikasi yang luar biasa dari eksistensi para pocong di film ini, saya merasa perlu memberi penghormatan kepada yang empunya cerita karena bisa dengan begitu brutal gak karu-karuan memasukkan berbagai scene pocong yang dikemas dengan cukup inovatif.
dari peraktingan, pun saya sangat beruntung melihat para jajaran cast yang sanggup untuk berbuat totalitas dalam memerankan keseriusan sementara ide ceritanya yang sederhana tapi dikemas porak poranda. Saya sangat ikhlas kalo ada Mangku Pocong 2.
Yang Jelas, Mangku Pocong bener-bener terbaik di kelasnya...