minusnya film ini adalah durasi! durasinya terlalu cepat, imbasnya ke pace film dan pemotongan adegan-adegan yg ada di manga. tapi kalau ngga baca manganya juga ngga masalah, masih bisa banget dinikmati. di film ini kita dikasih lihat pov Kenma tentang voli itu sendiri, gimana hubungan dia sama Kuroo, dan perkembangan karakternya dari kecil sampai ketemu Shoyo. aku nonton 3x dengan pengalaman yg beda-beda. pas fan screening, setiap karakter muncul kami bebas teriak dan tepuk tangan di beberapa adegan. full adrenalin karena se-excited itu. pas nonton reguler dan banyak muggle, suasana lebih tenang dan bikin aku baru bener-bener bisa menikmati filmnya. pamungkasnya adalah 4DX! sayang banget kalau ngga coba nonton versi 4DX, pengalamannya jauh lebih seru dan menyenangkan. intinya, KUROO DI POV KENMA ITU CAKEP BANGET.

adegan awal ngga berhasil narik perhatian dan fokus, menurutku terlalu panjang. tapi aku coba kasih kesempatan dan lanjutin nonton sampai selesai. ternyata ngga seburuk itu kok, dramanya lumayan dapet tapi sayang jokesnya memang ngga semuanya gerr (apalagi yg di awal-awal). baru pas mulai masuk permasalahan utama, tensinya agak naik dan yg bikin penasaran gimana *SPOILER ALERT* reaksi kaka boss pas tau kalau dia dibohongin sama temen dan anaknya sendiri. salah satu yg memorable dari film ini yaitu ending pas kaka boss tampil di panggung.

sebagai penonton dan pembaca barudak blue lock, film ini jadi sebuah fan service yg cukup memuaskan. apalagi Nagi adalah salah satu karakter yg punya penggemar cukup banyak, apa yg ada di manga tervisualisasikan dengan baik di film ini. dari segi animasi oke, perkembangan karakter Nagi dari yg "mageran" jadi ambis kerasa banget, interaksi dia sama Reo juga digambarin dengan baik. overall film ini sesuai sama manganya dan ngga ngubah alur yg udah ada. jadi ngga sabar nunggu season 2!

bukan film yang jelek, tapi juga bukan film yang bagus banget. so-so, +1 karena ada jerome kurnia sama lukman sardi. kebetulan ikut nonton pas gala premier, mungkin karna efek nontonnya tengah malam jadi ada kuasa kantuk yang mendominasi. di awal masih fokus, mulai ke tengah agak hilang dikit-dikit, pas adegan eksorsis pertama baru naik lagi tensinya. ceritanya ngga yang berlapis-lapis banyak, endingnya juga aman aja. yang aku suka salah satunya adegan eksorsis terakhir yang doanya lumayan panjang, tapi itu juga jadi adegan yg ngga aku suka karena efeknya yang apalah. contohnya *SPOILER* pas kay muncul dari air, kamera muter-muter terus slowmo, dan akting ibunya juga kurang bikin aku ngerasain dramanya.

salah satu film horor tahun ini yang menurutku underrated, hype-nya ngga sebesar film horor lain tapi unexpectedly seru! sebagai pendengar podcast DYSWIS, beberapa adegan yang divisualisasikan di film mirip dengan apa yang aku bayangin ketika denger versi podcastnya. poin plusnya adalah si poci ngga banci tampil alias munculnya di waktu tertentu aja. rasa horor dan terornya terasa bukan hanya dari penampakan secara visual, tapi juga ekspresi dan gerak-gerik para karakternya. menuju endingnya juga aku suka, cuma kurang sreg sama adegan pas balikin tanah kuburan dibikin slowmo. selebihnya hal seperti jump scare cukup oke, kaget lah pasti kalau ada suara keras. semoga kalau ada episode DYSWIS yang dibikin film, bisa jauh lebih baik lagi!