Highly appreciate buat bang Yandy Laurens, sentuhan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film berasa banget dr alur ceritanya, karakternya Chicco Kurniawan mantep poll, karakter member keluarganya pada bagus-bagus banget penggambaran dan aktingnya

terasa seperti menonton Home Sweet Loan tapi versi kehangatan kekeluargaan banget

satu pertanyaan yaitu ngapain nyempilin mas David Gadgetin dgn persona youtubenya di film ini yah? haha

Film bertema islami yg agak kurang menurut saya

1. terasa seperti ada vibes sinetronnya, entah dr alur cerita atau pengaruh karakternya
2. entah knp filmnya terasa seperti karya yg mestinya tidak rilis di Tahun 2025
3. by the way, kirain si Rezky Aditya emang sengaja di makeover kek gitu biar penonton gak langsung notice real life sepasang suami istri itu, tp kok jadinya Rezky Aditya kek Indra Jegel yah pas tampil kek gitu haha
4. Chemistry Citra Kirana dan Natasha Rizky meskipun sangat bagus, tp sayang kurang mampu mengangkat filmnya
5. sebelum itu mohon maaf karena sy kurang mengikuti dan kurang referensi soal bukunya, tp saya berharap di film ini karakter Citra Kirana menjadi seorang perempuan yg bisa menyokong hidupnya secara mandiri tapi ternyata arahnya kesana hehe

Credit hanya saat scene Citra Kirana dan Natasha Rizky, that's it.

entah kenapa pas nonton film ini pas disebutin based on true story jd teringat film Vina

btw film ini hebat sih dgn horor yg sepertinya sdh cukup klise buat org yg sering nonton horor bisa meraup jumlah penonton yg cukup tinggi, semoga bukan karena pengaruh kehadiran mbak Ashel untungnya di film ini Raihan Khan dan Endy Arfian bisa mengimbangi dr segi akting dan kehadiran karakternya di alur film

sejujurnya, sangat berharap Sam Wilson pada film ini sudah sangat pede utk menyandang status "The New Captain America" ketimbang harus melihat dia masih terjebak pada masalah "Inferiority Complex". Kemunculan Falcon yg tiba-tiba dan berbagai pertanyaan yg timbul, 'kenapa mesti berasal dari Amerika Latin?', 'kenapa terasa seperti sedang memperlihatkan kesetaraan ras?'. sama halnya dgn kemunculan si "another" Red Room member yg sepertinya mencoba mengarah ke promosi Thunderbolts. kemunculan Bucky yg terlalu "cheesy" yg mestinya bisa dimanfaatkan pada scene battle action di film. Red Hulk dan Betty Rose seperti menjadi tidak penting kemunculannya karena terpaksa harus mengalah dgn spotlight alur cerita yaitu Sam Wilson

tapi apapun itu dari segi marketing promosi film ini yang seperti biasa-biasa saja dan beberapa teaser/trailer yg kurang mengundang hype menonton film superhero, hanya bisa berharap bahwa Marvel Cinematic Universe lagi berusaha untuk membawa penonton ke project lain yg akan lebih menarik dan menjanjikan utk ditonton ke depannya

Maybe Superhero Fatigue vibes masih terbawa di project film MCU satu ini

berawal dari nonton trailer filmnya yg cukup menjanjikan dgn cast list yg cukup mentereng dan konsep cerita yg cukup menarik utk ditonton

ketika nonton sangat senang dgn flow sequence alur ceritanya yg sangat ngalir dan cukup menarik perhatian, eksplorasi scene bbrp situasi sosial budaya dr bbrp kota di jawa, sinematografi yg cukup menarik saat ditonton, keterkaitan antar karakter di film cukup bagus

kalo dibuat menjadi series mungkin akan bisa lebih mengeksplorasi cerita dr bbrp karakter yg mendukung si pemeran utama (Refal Hady) dlm proses mengatasi krisis percaya dirinya

maybe this could be a good benchmark for film adaptations of books