Wah gilaseh, film ini sekali ga ada penampakan dikasi dialog mulu, sekali dikasi penampakan, horrornya makjleb, kamar mayat, kamar panti jompo, kamar laundry, kuburan, terowongan - bikin merinding apalagi scene kamar mayat pas Reza di terror, da best 😱

Tapi ini film yang agak susah dicerna sekali nonton, dari review dan komen sana sini sepertinya ada yg kelewatan atau tidak sempat ku perhatikan. Dan bikin aku bertanya tanya di ending "hah apa yg sebenarnya terjadi?"

Kuyang yang bikin puyeng.

Pertama-tama taglinenya, Siang Kau diburu Malam Kau dimangsa, emank betol? Ga gitu kejadiannya di film.

Satu jam pertama film ini masih keliatan menjanjikan walaupun..alur ceritanya yang lambat. Ada disinggung tradisi dan mitos sebuah desa di Kalimantan yang sedikit berbeda dari film film yang lain cuma tidak ada penjelasan yang lebih detail, penampakan di 5 menit pertama yang tidak begitu lazim dan CGI kuyang yang lumayan seram.

Masuk paruh kedua, sudah mulai keliatan wujud asli film ini, meski ada Putri Ayudya tapi perannya dengan bahasa adat desa yang terasa lumayan dipaksakan dan tidak enak di kuping, acting pemeran utama suami yang makin kesini makin kesana, twist yang sudah pernah kita lihat di ratusan film lain dan ending yang seperti sinetron. Oh satu lagi, kuyang disini penampakannya kaya dragon ball berapi saat terbang terbang di langit, hanya bisa menyeruduk saat berantem, ga ada makan memakan ataupun kekuatan spesial lainnya.

Jujur saya nonton ini di IMAX, enhance suaranya memang luar biasa, membuat film ini kerasa seperti film bak bik buk berisik, sangat sangat berisik dari awal ampe akhir, ga enjoy sama sekali, ga bisa fokus karena separuh lebih dari film ini cuma berantem ga jelas dengan sound effect yang bikin pusing. Bener ceritanya cuma soal beranteman monster monster ini, porsi manusia cuma di suku iwi iwi, itupun kayak maksa. Kalo yang nyari bak bik buk monster cuocok dah 👍🏼

The Sin, film yang mungkin mau nebeng hype Exhuma karena ada embel embel ritual juga, meski ritual disini itu jauh berbeda dari Exhuma, kita tidak tau itu ritual sampai dijelasin. Dan jangan lupa ada zombie juga khas horror Korea.

Apakah sebagus Exhuma atau cuma bagus? Ternyata tidak kedua duanya. Jujur film ini sangat membangongkan buat ku. Awalnya seperti film artsy yang tidak ada horror horrornya, tetiba berubah menjadi All of Us are Dead, tetiba berubah lagi menjadi film cult, dan berubah lagi menjadi film drama balas dendam. Tapi yah memang itu semua berkaitan.

Belum lagi twist demi twist yang seperti ga kelar kelar. 2 kali ketipu kalo film ini uda mau kelar, eh ternyata ada lagi ada lagi.

Part 1 filmnya menarik, scoring dan atmospheric menegangkan, tidak ada jump scare meski tentang hantu leluhur yang meneror, tetapi memasuki part 2 saya sedikit bingung kenapa berbelok ke arah periblisan dan persejarahan, tapi overall ini adalah film yang entertaining dari semua horror indo yang lagi tayang di bioskop