Lebih sabar dalam bercerita, ada sebab akibatnya kenapa bisa jadi pengantin iblis. Sifat dari setiap karakter dan permasalahan dari rumah tangga yang disuguhkan di film ini emang adanya di dunia nyata. Salah satu bukti contoh kalau horor yang serem ga harus pake jumpscare banyak yang berisik dan terlalu munculin banget iblisnya. Cukup dengan tata rias ala evil dead dan performa dari taskya yang emang udh bikin serem. Gore yang dapet ngeri dan linunya dengan ngasih liat sesuatu cara kematian yang agak berbeda.

Di film ini, taskya namya yang paling bersinar. Dia bisa memainkan peran protagonis dan antagonis secara bersamaan. Gerak gerik dia, ekspresi dia, udh paling bangsattt actingnya. So proud of Ratu Horor kita🙌🏻

Cuman disini ada bbrp pertanyaan yang ga dikasih jawaban di filmnya. Endingnya yang kurang memuaskan, padahal mungkin bisa lebih dari itu. Dan lagi lagi, ada mid credit scene yang seharusnya gausah ada.

But of the many horror films showing in January, this is the best😍.

Visualnya cakep, penggunaan angle kameranya variatif, plotnya mudah diikuti, acting setiap castnya solid, konflik yang disuguhkan cukup dekat dengan masyarakat yaitu kurangnya komunikasi dalam rumah tangga. Semua karakternya berguna dan tidak bodoh. bbrp scene terlihat ngilu (salah satunya scene hanger, itu paling bangsat😭) scene ruqyahnya suka (ga aneh aneh), point plus buat ustadnya. Dan erica bisa ngebuktiin kalau dia bisa jadi ratu horor selanjutnya...

Tapi sayang plotnya kurang tebal. Terlalu fokus buat munculin teror, alih alih kaget dengan scoring musik yang berisik. Background jin dasimnya kurang digali lebih dalem. Terlalu banyak memunculkan jin dan bayi iblisnya yang malah bikin ilfil, walau design dari jin dan bayi iblisnya cukup Oke.

Diadaptasi dari short horor movie yang berjudul sama, tapi dengan penceritaan yang lebih diperluas dan dikembangkan, menghasilkan cerita yang lebih rapih dan enak untuk diikutin.
Diawal terasa membosankan, tapi pas masuk teror 7 harinya dan masuk ke ending itu seru. Teror 7 hari yang variatif walau kadang seram, kadang tidak menyuguhkan sesuatu yang baru. Meski begitu masih banyak bbrp scene yang terlihat bagus. Dan jajaran acting dari castnya jadi point plus untuk filmnya.

Mengangkat sebuah mitos yang dipercayai masyarakat Jawa yang di Mix dengan rulesnya Final Destination. Dimana kita dibikin ga nyaman dengan kematian² yang akan menimpa bbrp karakter, dimana kita tau mereka akan mati. Akan menarik jika ceritanya konsisten, tapi sayangnya tidak. Dibagian pertengahan sampai akhir justru malah kehilangan arah dan mengkhianati tentang mitosnya tersebut. Dengan twist yang sebenarnya ga diperlukan. Twist dengan build up yang kurang kuat dan Hasilnya ya seperti kebanyakan twist horor Indonesia pada umumnya, gtu gtu aja.
Tapi cara karakternya mati itu suka banget, selalu di build up sebelumnya jadi ngerinya dapet. Teror horornya yang serem walau repetitif. Jumpscarenya yang cukup bikin kaget.

Mostly masih mengulangi formula film pertamanya, alur yang plek ketiplek. At least di film ke 2 nya terdapat sebuah upgrade dengan hasil yang better dibanding film pertamanya. Mahalnya enak diliat, actingnya yang lebih bagus, chemistry antar pemain yang lebih berasa,memperbaiki kebodohan² di film pertamanya dengan alasan yang lebih logis, lebih banyak sadisnya, adegan laga diending yang seru. dan bikin greget, plot twist yang sebenarnya cukup bikin kaget walau sebenarnya udh curiga dipertengahan film dan agak aneh juga kalau dipikir pikir. But cinta Laura ❤😍

Dari awal nonton sampe akhir ga dibikin takut sama sekali.Mungkin karena diangkat dari thread viral yang belum beres makanya isi cerita dari film ini tuh terlalu membingungkan, terlalu banyak plot hole. Terlalu memunculkan jumpscare yang bertubi-tubi tapi hasilnya repetitif dan kurang mencekam. Penggunaan kata "sinom" yang too much sampe muak dengernya 🙂 Act 1 lumayan oke, Act 2 lumayan dibikin bosen dan Act 3nya lumayan dibikin melek karena kemunculan ratu felisha , BUT ekspresiku pas liat endingnya dari 😁 jadi 😒 Dan juga CGI (Potong jari & api) terlalu kasar.
Yang bisa nyelamatin film ini yaitu visual dan akting semua pemainnya. Chemistry antar hana malasan sama yasamin jasem sebagai ade kaka cukup terbangun. Ada scene yang berhasil keliat serem juga.
Notices : Nonton ini tertarik karena sutradaranya UPI. Horor 2024 yang sangat buruk? Engga juga sih, masih banyak yang lebih parah dari ini😩