Shout out to the pitch-perfect cast of Alika Jantinia to Raihaanun in their character transformation and the elegant, big screen return of Lola Amaria, some technical values too...

Tapi kalau saja turnover-nya tak jadi all over the places dengan revealing-after-revealing, soapy twist-after-twist-after-twist yang mungkin tarikan benangnya sampai memerlukan flowchart, lantas berakhir dengan konklusi keterkaitan politis yang terasa kurang relevan, juga andai konsistensi bahasa dalam dialognya bisa lebih dijaga, #Gowok, sebenernya bisa jadi #KamasutraJawa yang jauh lebih baik.

Kan memang setelah rentang jauh Budak Nafsu ke Sang Penari - kita sudah cukup lama tak punya film ero..., sensually or steamy romantic drama, maksudnya, dengan sentuhan kultur dan bagian sejarah bangsa yang layak diceritakan kembali.

But instead, this is once again - by beats, having many similarities with Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. That sudden final blows that comes insignificantly out of nowhere.