Naya (Anya Geraldine), seorang penyanyi pop yang karirnya sedang naik, merasa terkekang oleh produsernya, Thomas (Sadha Triyudha), yang hanya mementingkan bisnis. Zul (Calvin Jeremy), manajer Naya, merencanakan perpindahan ke label lain. Naya juga menghadapi luka lama setelah ayahnya, Anwar (Joshua Pandelaki), meninggalkannya demi wanita lain, dan hubungan dengan adiknya, Lola (Aisha Nurra Datau), menjadi rumit karena hal itu. Konflik memuncak ketika Thomas membunuh Zul untuk mempertahankan Naya dan menjebaknya sebagai pelaku pembunuhan. Naya dan Lola, bersama Anwar yang menderita Alzheimer, melarikan diri ke desa Singalaya untuk merawat Anwar dan menghindari hukuman. Namun, di desa tersebut, Naya dipaksa menjadi penyanyi dangdut oleh Wawan (Keanu Angelo) dan Wendhoy (Fajar Nugra) yang mengancam akan melaporkannya. Naya pun harus berjuang menyamar sebagai penyanyi dangdut sambil menghindari kejaran hukum.
Dengan jajaran pemain yang sebenarnya menjanjikan, cerita yang seharusnya bisa dikembangkan, dan potensi besar yang terbuang sia-sia, hasil akhirnya justru membuat penonton ngamuk gak dangdut lagi.
Monty Tiwa, yang biasanya dikenal lewat karya-karya cerdas dan menghibur, entah mengapa kali ini terasa kehilangan arah. Plotnya biasa saja, eksekusinya lebih cocok tayang di layar TV daripada layar lebar.