Setelah kakaknya meninggalkan rumah, Tari (Prilly Latuconsina) berjuang sendirian untuk menyelamatkan Ibunya (Dominique Sanda) dari Ayahnya (Surya Saputra) yang abusive. Tari yang sejak kecil menyimpan banyak sekali trauma, sudah tidak mampu menahan beban ini. Ditemani Baskara (Dikta Wicaksono), seorang pria temperamental yang juga bergabung di support group yang sama. Mampukah Tari melewati Trauma yang ia punya dan tidak lagi menyimpan tangisnya sendiri?
Bisa dibilang ini tuh film terbaiknya Reka Wijaya sih. Sebenernya gue gak gitu suka dan capek sama film tema-tema KDRT atau mental ilness kayak gini, tapi film ini tetep enak ditontonnya. Porsi romancenya juga pas dan manis.
Prilly tampil polosan gini, pake behel dan jerawatan malah alami bgt cantiknya. Oh yaa! Penampilan Dikta yang terbaik juga sepanjang gue nonton filmnya.
Gue awalnya kesel bgt sama Surya Saputra eh endingnya malah kesian dan bikin gue nangis. (Meski kayak terlalu cepet dia berubah) . Yang gue tau, ibu-ibu tuh masih kuat tinggal sendirian tapi tidak dengan bapak-bapak. Makanya gue ngarepin ada adegan yg lebih heartwarming antara Surya dan Prilly eh ternyata cukup gitu aja ðŸ˜