Berbagai teror dan peristiwa janggal menghantui hidup Maya (Davina Karamoy) sekeluarga. Maya mencurigai Pakde dan Budenya yang selalu mengincar harta keluarga Maya satu-satunya yaitu rumah dan tanah milik Sudarsih (ibu Maya) yang didapat dari kakek mereka. Namun ada kekuatan yang lebih besar dan jahat. Wujud dari keserakahan manusia, makhluk yang membantu mencapai kejayaan materi dengan bayaran nyawa orang-orang yang dikasihinya. Kini, makhluk tersebut mengincar seluruh keluarga Maya.
Secara teknis ini film udah bisa ngasih teror yang elegan. Blocking sama pergerakan kameranya juga menarik dan gak bikin bosen. Akting para pemainnya juga udah sangat meyakinkan, terutama Ully Triani yang jadi Darsih, ketawanya sukses bikin merinding. Masalahnya cuma satu, film ini ceritanya gak bergerak sama sekali, gak ada eksplorasi lagi, sepanjang film cuma dikasih liat Maya khawatir ibunya beneran kerasukan setan atau bukan, terus aja gitu sampai babak tiga. Belum lagi pencahayaan filmnya yang dominan gelap banget, akhirnya cuma bikin mata lelah aja. Andaikan penulisnya bisa bikin ceritanya lebih hidup lagi, Perewangan bisa aja jadi salah satu horor lokal yang oke tahun ini.