Wening (Happy Salma), seorang ibu mengalami kejadian tragis ketika Nirmala, anaknya yang berusia 11 tahun, hilang dalam kecelakaan motor di sebuah jembatan di atas sungai berarus deras. Kecelakaan itu juga merenggut nyawa Uti Yah, ibunda Wening. Wening merasa sangat berdosa karena membuat ibunya meninggal dan anaknya hanyut, tapi dia percaya anaknya masih hidup. Dengan segala upaya dan penuh harapan, Wening mencari Nirmala, termasuk meminta bantuan Tetsuya (Shogen), peneliti dari Jepang. Wening juga meminta bantuan Mbah Gowa, seorang dukun misterius. Namun, di tengah pencarian, Wening selalu diteror oleh hantu Uti Yah. Tirta (Putri Marino), seorang perempuan kreator podcast misteri, berminat memviralkan tragisnya kehidupan Wening, namun bantuannya malah membuat Tirta menyibak rahasia gelap masa lalu Wening yang mengakibatkan hilangnya Nirmala. Akankah Wening bersatu lagi dengan Nirmala?
Dengan banyaknya karakter dan cabang cerita, #TebusanDosa tak pernah mendapatkan momen untuk menjelaskan motif serta karakter yang tepat agar film ini bisa bersinar. Naskahnya berbelit dan staging yang tak rapi. Anggi Noen rasanya kurang percaya diri untuk mengungkap misteri.
Jika memang niatnya untuk menyajikan misteri horor berbeda, #TebusanDosa ini ya menggunakan pakem horor Indonesia dengan segala penyakitnya kok. Jump scares modal musik berisik dan usang. Bahkan, rasanya film ini akan jauh lebih asyik jika jadi thriller suspense ketimbang horor.
Rasanya pun banyak keputusan final di naskah yang dipotong dari final filmnya. Padahal, film ini durasinya juga panjang, 116 menit. Tapi, entah berlarian ke sana ke mari muter-muter tapi ujungnya juga di situ-situ aja. Canggung banget #TebusanDosa