Kaka Boss (Godfred Orindeod), seorang debt collector sukses, ingin banting setir menjadi seorang penyanyi demi menyenangkan hati anak gadis semata wayangnya yang duduk di bangku SMA. Sayangnya, suaranya fals, dan tidak ada satu pun yang berani bilang, baik anak buah Kaka Boss, maupun orang-orang di studio rekaman. Mereka pun lanjut membuatkan Kaka Boss sebuah single. Sebuah bom waktu yang akan meledak dan siap memicu kekacauan. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Premis drama dan premis komedi film ini kurang matang menyatu. Karena ada shift perspektif di tengah, dari yang tadinya 'seorang bapak pengen bikin anaknya bangga, tapi si anak malu sama kerjaannya' menjadi lebih ke skit komedi 'bagaimana memberitahu seseorang yang dianggap garang yang pengen jadi penyanyi tapi suaranya jelek'