Bagas (Bayu Skak), Lenni (Nadya Arina), Dicky (Firza Valaza), Juna (Benidictus Siregar), dan Andrew (Indra Pramujito) dipersatukan ketika mendaki Gunung Madyopuro. Mereka gagal mematuhi mitos Rombongan harus genap dan dilarang menoleh ke belakang atau akan ada yang mengikuti!. Sepanjang perjalanan mereka terus dihantui hingga akhirnya sadar kalau dari berlima salah satu bukan manusia. Siapa yang hantu di antara mereka?
Bahan-bahan racikan film ini sebenarnya bagus. Memadukan misteri, mitos gunung dll, horor hantu-hantuan, dan komedi persahabatan dengan pamungkas emotional note yang tinggi. Cuma memang penceritaannya masih agak kikuk.
Yang masih bisa dimaklumi terjadi ketika sebuah film mengusung banyak konsep; seperti di sini ada setting podcast juga, ada desain ke membuat penonton menebak-nebak, ada demit ‘beneran’ dan demit ‘masa lalu’. Dan ada empat orang – setidaknya – yang harus digali (bukan hanya pada akhir tapi juga basically sepanjang durasi), sementara ada satu protagonis utama yang juga harus dicuatkan.
Film ini kebetulan mengambil jalur ‘aman’ yang repetitif, resulting ke tempo yang lebih draggy, alih-alih potong kompas alias lebih ‘garang’ di arahan.