Respati (Devano Danendra) adalah seorang siswa SMA yang menderita insomnia setelah kematian tragis orang tuanya. Teror mulai menghantui Respati ketika ia bermimpi tentang pembunuhan brutal oleh seorang perempuan misterius, hanya untuk menyadari bahwa orang-orang dalam mimpi itu benar-benar mati di dunia nyata. Dengan bantuan Wulan (Keisya Levronka), seorang murid pindahan yang memahami hal-hal mistis, Respati mengetahui bahwa ia memiliki kemampuan untuk menjelajahi Alam Mimpi, dimensi di mana jiwa manusia beristirahat saat tidur. Dengan nyawa orang-orang yang ia cintai sebagai taruhannya, Respati sekarang harus mengungkap misteri yang sedang terjadi dengan menghadapi teror di Alam Mimpi.
Kekurangmantapan film ini membentuk konsep ataupun ceritanya, membuat nonton ini malah jadi teringat franchise A Nightmare on Elm Street dan cerita game Fatal Frame 3.
Apakah Respati gak bisa tidur malam karena takut didatangi hantu orangtuanya? Kenapa dia takut kalo sebenarnya konflik personalnya adalah merasa bersalah atas kecelakaan mereka? Sekali lagi, ini membuatku merasa naskah seperti campuran yang belum lagi rapi dan matang, antara elemen remaja yang ngalami fenomena takut tidur karena takut dibunuh Freddy di mimpi, dengan elemen Fatal Frame 3 yang karakternya justru pengen tidur terus karena mau bertemu dengan roh kekasih, karena dia masih merasa bersalah dan pengen bertemu satu kali lagi dengannya.
Yang paling disayangkan adalah Sukma gagal jadi seikonik Freddy Krueger ataupun jadi final boss seperti Reika, karena film ini berujung pada twist sehingga dia jadi lebih terasa seperti puppet, yang gak paralel dengan karakter utama.