Sekelompok anak SMA, didorong oleh kecintaan mereka terhadap pembuatan film, membuat film pendek berdasarkan hidup teman sekelas mereka yang telah tiada. Yang tidak mereka ketahui, usaha mereka akan menguak rahasia tersembunyi yang dapat mengubah perspektif mereka selamanya.
Sutradara Atta Hemwadee berhasil menggabungkan bahasan tentang pertemanan dengan passion membuat film menjadi sebuah penceritaan yang manis. Mengulik persoalan pergaulan di sekolah – yang bisa dilihat sebagai satir – ke dalam bahasa yang pas buat sinefil. Hebatnya, film tetap berpegang kepada storytelling dari drama dari karakter.
Karenanya, bahkan penonton yang gak share kecintaan yang sama terhadap filmmaking pun bakal masih bisa mengikuti drama anak sekolah yang disajikan sebagai hidangan konflik utama. Film tidak membiarkan kisahnya menjadi overdramatis ataupun jadi lebih ‘besar’ daripada persoalan anak sekolah. Jikapun narasinya mengandalkan kepada rangkaian ‘ternyata’, rangkaian itu tidak difungsikan untuk mengecoh ataupun mematahkan plot, melainkan sebagai tantangan berikutnya dari protagonis utama sehubungan dengan development pribadinya