Setelah menghabiskan tenaganya untuk melayani umat dan orang saleh yang dia hormati sejak kecil, serangkaian kehilangan dan pengkhianatan mendorong Kiran ke ambang batasnya. Kecewa, ia merebut kembali tubuh dan pikirannya dari agama dan menggunakannya untuk kepentingannya sendiri. Semuanya tampak baik-baik saja buat Kiran, anehnya pemberontakannya tak terasa cukup memuaskan. Kiran memutuskan untuk meningkatkan pembangkangannya, menjerumuskannya makin dalam pada bahaya, yang entah akan memubuatnya jadi bijaksana, atau mendorongnya ke jurang tanpa dasar.
Sebagai pembaca novelnya, jujur sempet agak kaget kok packaging filmnya tuh jadi komersil banget, ada beberapa cerita tambahan yang nggak ada di novel dan kadang dibuat agak over dramatic, serba over the top pokoknya, terutama di babak ketiganya.
Tapi karena memang pangsanya penonton bioskop, memang harus dibuat semainstream mungkin dengan ending yang berbeda juga dengan versi novel dimana pada akhirnya ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan Kiran yang sempat gelap banget.
Alur maju mundur karakter Kiran yang dulu dan yang sekarang mungkin membuat penonton awam sedikit berpikir keras.
Yang paling memukau emang peformancenya Aghniny Haque sih, the best kayaknya!
Masih kebayang ekspresinya saat seorang ukhti bisa sambil nyimeng sambil manjat-manjat dan ngomong ngawur 😂😂
Fix film Mas Hanung yang paling berani di tahun ini ! Sayang sekali kalau sampai dilewatkan di bioskop.