Le Ying (Jia Ling), seorang wanita pengangguran berusia 30-an yang masih tinggal bersama orang tuanya. Kehidupannya sangatlah tidak menarik, ia menjauh dari masyarakat dan anti sosial. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang pelatih tinju, Hao Kun (Lei Jiayin) yang mungkin saja mengubah pola pikirnya. Saat Le Ying menuju kehidupan yang lebih positif, kenyataan yang ada jauh melampaui imajinasinya, dan tantangan yang penuh semangat baru saja dimulai.
Capek dianggap pecundang yang membuatnya sering dimanfaatkan keluarga maupun kekasih sendiri, seorang perempuan memutuskan mengubah hidupnya secara drastis. Dari premis ini, YOLO menjelma jadi feel good movie yang cocok ditonton siapapun yang sedang butuh pelipur lara maupun penguat hati dan tekad. Bikin ketawa, menangis bahagia sampai memotivasi.
Ini cerita tentang self love dalam wujud seseorang yang enggan menyerah pada ujian hidup dan memilih untuk fokus menggapai mimpi. Bukan untuk mendapat validasi dari orang-orang yang pernah meremehkannya, melainkan demi membuktikan pada diri sendiri bahwa apapun mungkin dicapai selama ada determinasi, kerja keras dan ketekunan.
Hadirkan akting gemilang dari Jia Ling yang berdedikasi nurunin berat badannya sampai 50 kg (footage saat end credits yang merekam prosesnya selama setahun beneran bikin kagum, terharu dan terpacu), film sanggup membuatku peduli sekaligus bersimpati pada perjalanan pembuktian diri si tokoh utama. Ku tertawa bersamanya, ku menangis bersamanya dan pada akhirnya bersorak bangga untuknya di 30 menit akhir yang emosional.
Ciamik!