Kehilangan rumah, ditinggal mati orang tua, dituduh anak selingkuhan, dan diperlakukan seperti pembantu selama puluhan tahun oleh keluarga Ambar (Djenar Maesa Ayu) mengubah hidup Yuli (Yunita Siregar) yang tulus dan baik menjadi orang yang penuh dendam, dan dendam itu akan ia balaskan dengan balasan yang paling menyakitkan! Yuli meminta bantuan seorang dukun untuk menyantet keluarga Ambar. Keluarga ini terdiri dari Laras (Dinda Kanya Dewi), anak Ambar yang pemarah dan suka mengatur; Rudi (Tarra Budiman), suami Laras yang selalu menghiraukan penderitaan Yuli; Dean (Sulthan Hamonangan) si cucu bungsu yang suka meledek Yuli; serta Tika (Kawai Labiba) yang sebenarnya baik hati dan taat agama tapi tak bisa berbuat apa-apa untuk membantu Yuli.
Namun, santet yang disarankan oleh sang dukun ternyata sangat mematikan. Santet ini mengharuskan Yuli melakukan ritual memasukkan nama-nama target santet ke sebuah mayat segar yang baru meninggal. Yuli juga harus menyelesaikan ritualnya dalam waktu satu minggu. Jika ritualnya gagal selesai, konsekuensi mengerikan akan Yuli terima. Berhasilkah Yuli membalaskan dendamnya?
Jauh lebih oke daripada Sijjin (meski bukan sekuelnya juga) . Ceritanya sebenernya standar dan mediocre tentang santet-santetan dan balas dendam, cuma eksekusinya oke, practical effect yang bikin ngilu, sat set nggak draggy, dan yang paling memuaskan sih akting aktor-aktornya bagus semuaaa mulai dari Yunita Siregar yang awalnya kita simpati sampe jadi villain, yang paling maksimal emang aktingnya Kawai Labai sih. Meski capek juga ngeliat dia nangis mulu. Kesian banget karakternya.