Edwin berjanji pada kakaknya sebelum meninggal untuk menemukan anak kakaknya yang hilang. Pencarian Edwin membawanya menjadi guru di SMA Duri, sekolah untuk anak-anak bermasalah. Di sana, Edwin menghadapi murid-murid paling beringas sambil mencari keponakannya. Ketika akhirnya ia menemukan sang keponakan, kerusuhan pecah di seluruh kota dan mereka terjebak di sekolah, melawan anak-anak brutal yang kini mengincar nyawa mereka.
Film ini di yapping sama Jokan sebagai film yang mengangkat isu diskriminasi rasial. Sayangnya, itu hanya digunakan sebagai bumbu kemarahan Jokan terhadap sistem pendidikan yang akhirnya membentuk budaya penindasan.
Motif Jefri buat ngebunuh Edwin di paruh kedua sampai akhir itu tidak lebih dari hanya sekadar kemarahan remaja yang gak stabil dan penuh dendam. Bukan lagi mengarah kepada karena Edwin adalah orang Tionghoa. Meskipun tetap ada akumulasi dari persoalan Pribumi-Tionghoa.
Tapi aku suka gore actionnya yang organik dan acting seluruh cast yang "paham" dengan karakter yang mereka perankan. Mendasar.... tapi gak semua aktor melakukannya bukan?