Berusaha meninggalkan kehidupan mereka yang penuh masalah, dua saudara kembar kembali ke kampung halaman untuk memulai kembali. Namun, mereka justru menemukan kejahatan yang lebih besar menunggu untuk menyambut mereka kembali.
Sebenarnya Coogler sedang membicarakan isu tentang rasialisme atas golongan minoritas. Plotnya mengingatkan kita ke cult action horror "From Dusk Till Dawn" namun Coogler detail melakukan world building secara perlahan, keberadaan kaum kulit hitam AS, kultur mereka termasuk musik blues dengan takhayul yang menyertainya sekaligus memperkenalkan karakter demi karakter sesuai porsi masing masing termasuk pasutri Cina dan Mary yang blasteran, hingga karakter vampirnya. Bahwa minoritas di AS tak peduli sudah memilki jasa pada negara, akan tetap terkurung dalam panasnya api rasisme. Tak peduli mereka sedang menikmati malam dengan menari, bernyanyi di sebuah gudang tua. Vampir seolah menjadi representasi suara yang akan menundukkan mereka, menyerah untuk bersuara. Bagaimana standar ganda kaum rasial yang menyukai musik blues namun membenci mereka yang membawanya. sekalipun agak rushed ketika final battle dimulai.namun penggarapan film ini :color grading, akting, character development, plot, pacing, emosional, akting sinematografi dan scoringnya dan 2 battle dalam final actnya...TOP NOTCH.