Edwin berjanji pada kakaknya sebelum meninggal untuk menemukan anak kakaknya yang hilang. Pencarian Edwin membawanya menjadi guru di SMA Duri, sekolah untuk anak-anak bermasalah. Di sana, Edwin menghadapi murid-murid paling beringas sambil mencari keponakannya. Ketika akhirnya ia menemukan sang keponakan, kerusuhan pecah di seluruh kota dan mereka terjebak di sekolah, melawan anak-anak brutal yang kini mengincar nyawa mereka.
Film Jokan straight forward, to the point, membawa isu rasisme dan kerusuhan 98 ke masa modern dan tentunya fiksi. Namun tetap, trauma dan kelakuan yang ada, dengan tanpa filter, ada di film ini. Kalau dilihat, ini film paling brutalnya Jokan, mungkin se level sama Pintu Terlarang, dan juga memiliki aksi baku hantam yang lebih bagus daripada Gundala. Untungnya easter egg yang ditebar, ga gitu banyak, dan mengganggu keseluruhan film. Overall, rekomen banget. Film horor yang ga ada setan, tapi tetap horor khas Jokan.