Setelah menghabiskan tenaganya untuk melayani umat dan orang saleh yang dia hormati sejak kecil, serangkaian kehilangan dan pengkhianatan mendorong Kiran ke ambang batasnya. Kecewa, ia merebut kembali tubuh dan pikirannya dari agama dan menggunakannya untuk kepentingannya sendiri. Semuanya tampak baik-baik saja buat Kiran, anehnya pemberontakannya tak terasa cukup memuaskan. Kiran memutuskan untuk meningkatkan pembangkangannya, menjerumuskannya makin dalam pada bahaya, yang entah akan memubuatnya jadi bijaksana, atau mendorongnya ke jurang tanpa dasar.
Preachy, stereotip, juga lantang banget nyenggol2nya, dan pembangunan karakter protagonis sedari babak2 awal juga sudah cepat fasik, antara munafik dan fasik bingung mau berpihak kemana. Scoring tipikal overdramatis Hanung, gradasi warna pun terlalu kontras macam film2 Falcon. B
Story: 5
Character: 7
Visual: 7
Audio: 6
Verdict = 6