Sebagai seorang anak pertama, IAN (Iqbaal Ramadhan) berjuang meraih mimpinya bersama para sahabatnya dan berusaha keras memenuhi semua ekspektasi yang ia bangun hingga membuatnya jauh dari keluarga. Namun, ketika sebuah peristiwa besar membuat Ian kehilangan orang tuanya secara tiba-tiba, Ian berusaha selalu kuat dan mengubur semua perasaannya hingga ia mati rasa.
Ini yg di Twitter rame one of the classic case of "over-explaining emotions" aka "emotional manipulation." Dan nampaknya itu estetika film sinemaku tersendiri dengan angst, teknologi, dan band-bandan ini yang works untuk certain market.
Entah buat film band, walau maklum juga karena tema film ini tenggelam—literally and figuratively—mixingan musik lagunya dibuat mendem banget, kecuali tiba2 lagu Kunto Aji dan lagu Perayaan Mati Rasa di ending. Rasanya kurang pede sama lagu band di filmnya si Midnight Serenade, bahkan gw gainget lagu Laut tuh kek apa.
Buat openingnya mending belajar sama Bene Dion bikin montage sequence yang oke kek Ganjil Genap dah.
Yeah fuck the AI dude
Is this talking about me and my brother?