Lola selalu yakin bahwa menjadi seorang ibu bukanlah untuknya, hingga kehamilan yang tak terduga merevolusi semua rencananya. Selama tiga hari ia harus menunggu hingga janji temu di klinik, ia merasa tertantang oleh ekspektasi sosial dan menghadapi ketakutan dalam dirinya.
Film yang menceritakan bagaimana seorang perempuan mencoba mengambil keputusan diantara menjadi seorang ibu atau tidak. Ditengah rasa takutnya dan lingkungan yg memandang perempuan sudah "sewajarnya" untuk memiliki anak.
Mungkin akan banyak yang kontra dengan film ini apalagi untuk penonton Indonesia. Alasan sang protagonis dalam memilih keputusannya, mungkin akan terlihat "remeh" atau egois untuk sebagian orang.
Terlepas dari endingnya, film ini cukup relate dgn dilema perempuan jaman sekarang tentang memiliki anak dan streotipenya sebagai perempuan.