Pada tahun 2021, 26 benda dari Kerajaan Dahomey meninggalkan Paris dan dikembalikan ke Benin saat ini. Bagaimana harta karun seni ini, yang dicuri dari nenek moyang, diterima di negara yang telah menemukan kembali dirinya sendiri tanpa kehadiran mereka?
Dahomey adalah perpaduan unik antara dokumenter dan fantasi. Lewat sudut pandang artefak yang kembali setelah seratus tahun jadi barang suvenir kolonialisme, ia bercerita dan merefleksikan eksistensi sebuah negeri di tengah zaman yang terus berubah. Ia juga menjadi saksi maraknya pandangan dekolonial muda-mudi bangsanya ketika menyambut kepulangannya bersama 25 rekan artefaknya yang lain (dari total sekian ribu yang masih tinggal di penjara barat yang disebut museum).
Tapi di tengah gegap gempita penyambutan dan diskusi dekolonial yang membara, penggunaan bahasa menunjukkan pengaruh kolonialis yang masih menimbun kuasa.