Seorang pengacara kriminal, Canan, membagi waktunya di gedung pengadilan dan ranjang rumah sakit ibunya di malam hari. Canan harus membuat pilihan moral yang akan memengaruhi kehidupan ibunya, hakim, dan klien tersangka pembunuhan, yang pembelaannya berbalik menguntungkannya.
Tinggal di sebuah kota, seringkali yang kita bisa lakukan tidak hanya bertahan, tapi membela. Entah membela prinsip sendiri, atau membela hak orang terdekat. Seperti halnya yang ditunjukkan oleh Selman Nacar dalam filmnya “Hesitation Wound” tentang kehidupan seorang pengacara perempuan dan keputusan-keputusannya.
Dengan mayoritas shot berupa medium close up dan close up, kita dibawa mengikuti keseharian Canan dan perjalanannya membelah kota dan ruang-ruang pengadilan. Sebagai pengacara, karirnya dipertaruhkan dengan membela tertuduh kuat pembunuhan berencana. Sebagai seorang anak, ia juga berusaha membela hak hidup ibunya di rumah sakit. Namun di semua usaha pembelaannya, ada hak-hak lain yang menunggu untuk dipenuhi andai ia mengalah.
Hesitation Wound adalah studi yang menarik keterkaitan antar elemen dan sistem yang tertanam di kehidupan urban.