Anjing tinggal di Manhattan dan dia lelah sendirian. Suatu hari dia memutuskan untuk membuat sebuah robot untuk dirinya sendiri, seorang teman. Persahabatan mereka berkembang, hingga mereka menjadi tak terpisahkan, mengikuti irama NYC tahun 80-an. Suatu malam musim panas, dengan kesedihan yang mendalam, Anjing terpaksa meninggalkan Robot di pantai. Akankah mereka bertemu lagi?
Robot Dreams karya Pablo Berger seolah menjadi personifikasi teori behaviorism yang terjadi pada manusia, dimana sebagai produk lingkungan, meniru adalah bagian penting dalam pertumbuhan. Kisah Robot & pemiliknya dalam film tanpa dialog ini dan fabel New York tahun 80-an membungkus suka-duka metamorfosa cinta dengan animasi sendu warna.