Sambil mengayuh sepeda di jalanan Paris untuk mengantarkan makanan, Souleymane mengulang kisahnya. Dalam dua hari, ia harus menjalani wawancara permohonan suaka, kunci untuk mendapatkan dokumen kebebasannya. Namun Souleymane belum siap.
Merasakan sensori kota Paris melalui sepeda yang dikayuh oleh Souleymane untuk mengantarkan makanan yang dipesan lewat aplikasi. Dengan susah payah ia menyesuaikan hidup di kota besar yang selalu dikejar waktu: pesanan & kepuasan konsumen, jadwal kereta & bus, batas waktu pembayaran, hingga waktu persiapannya untuk wawancara di OFPRA.
Secara humanis & sentuhan dokumenter, “Souleymane's Story” karya Boris Lojkine tidak hanya bercerita tentang persoalan besar yang dialami para imigran di negara asalnya, tapi sebagai manusia juga memiliki cerita & permasalahan masing-masing yang membuat mereka harus memilih untuk hidup lebih baik.