Di tahun 1995 Dilan si mantan panglima geng motor jatuh cinta pada Ancika, perempuan yang sangat membenci geng motor. Sudah begitu, Ancika juga tidak suka berpacaran, dan jelas, tidak suka Dilan. Jadilah Dilan harus mencari cara untuk menakklukan si perempuan yang jauh berbeda dengan Milea si mantan. Selisih usia dan lingkungan membuat usaha Dilan berlipat ganda, apalagi di balik sikap dewasa yang nggak sesuai usianya, Ancika itu cemburuan. Makin berat perjuangan Dilan. Tapi cinta memang begitu, bukan? Harus diperjuangkan! Ancika: "Dia (Milea) memang punya masa lalu, tapi saya punya Dilan"
Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995 tampil lebih matang dan dewasa dari trilogy sebelummnya.
Arbani Yasiz sukses menjadi dilan yang lebih "dewasa" daripada dilan yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan
Akting Zee JKT48 mungkin masih terkesan sedikir kaku, namun justru akting kaku itu memperkuat karakter Ancika yang dingin.
Dari segi skenario, Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995 memiliki script yang biasa saja dan bisa dibilang biasa saja karena tidak ada yang spesial dari scriptnya dan beberapa adegan terasa "sudah pernah terjadi di film lainnya"
Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995 adalah film yang cukup menyenangkan!