Ketika sedang memulung di ujung terdalam sebuah stasiun luar angkasa yang terbengkalai, sekelompok pemukim luar angkasa muda berhadapan dengan makhluk hidup paling mengerikan di alam semesta.
ALIEN: ROMULUS
Ketika proyek ini diumumkan dengan Fede Álvarez sebagai nahkodanya, minvies meyakini kalau reboot atau intersekuel dari Alien (1979) berada di tangan yang tepat dan ketika minvies menontonnya, sesuai dugaan, film ini tidak mengecewakan walau tidak istimewa juga.
Karena intersekuel, latarnya berada di antara Alien (1979) dan Aliens (1986), ceritanya kembali ke roots-nya. Sekumpulan anak muda berusaha melarikan diri dari koloni milik Weyland-Utani karena eksploitasi manusia yang kejam. Mereka berniat mencuri kapal angkasa yang sudah tidak aktif. Ketika sampai di sana, mereka dihantui dengan kemunculan berbagai Alien yang siap membunuh mereka.
Tidak ada yang baru secara penceritaan hanya saja para manusia di sini diganti anak muda. Rain (Cailee Spaeny) sebagai heroine tampil badass dan solid. Sayangnya banyak karakter lain yang tidak membuat minvies peduli dengan kehadirannya.
Babak pertama yang dibangun lambat gagal dimaksimalkan dalam memperdalam ikatan hubungan karakter-karakternya. Background tipis-tipis dari tiap karakter tidak membuat minvies berempati. Ketika anak-anak muda ini mati satu demi satu jadi tidak peduli. Padahal potensi terbesar dari film ini dibanding film Alien yang lain adalah ikatan antara para anak muda ini.
Menonton Alien: Romulus seperti menonton film Fede Álvarez lain seperti Evil Dead atau Don't Breathe, tetapi latarnya diganti jadi luar angkasa. Beberapa karakter bodoh masih tetap ada, tapi justru itu yang bikin Fede layak memegang film Alien terbaru ini.
Ketika memasuki teror, film ini tidak mengecewakan. Intens, thrilling, brutal, walau kadar kebrutalannya di bawah filmnya yang lain, tapi tetap Fede tetap ngasih teror yang variatif walau jumpscare-nya sering missed.
Terornya yang variatif ini juga terlihat bahwa Fede Álvarez memasukkan elemen-elemen di Alien dan Aliens lalu dicampur ke dalam filmnya. Mulai dari horor atmosferik sampai sampai ke aksi.
Klimaksnya yang menimbulkan mixed reaction buat minvies tidak masalah. Justru klimaksnya semakin menegaskan kalau Rain adalah heroine yang badass.
Pada akhirnya Alien: Romulus adalah sajian horor yang menyenangkan dengan banya homage ke film franchise Alien yang lain. Walaupun Kegilaan Fede Álvarez kali ini berasa di-rem.