Markas besar pikiran Riley yang sudah remaja mengalami perubahan tiba-tiba untuk menyiapkan tempat bagi sesuatu yang tak terduga: Emosi-emosi baru! Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust yang sudah lama menjalankan operasi di sana, tidak tahu harus merasa bagaimana ketika Anxiety muncul. Dan sepertinya, ia tidak sendirian.
Penggambaran karakter Riley yang beranjak remaja dan memiliki 4 emosi baru, yaitu Anxiety, Envy, Embarassment, dan Ennui sangat relate dengan penonton dan pasti setiap orang (yang masih atau sudah melewati masa remaja) merasakannya. Hal ini juga yang membuat penonton dapat menikmati filmnya dengan baik.
Perkembangan karakter, baik karakter manusia dan karakter emosi dieksekusi dengan baik. Apalagi ditambah dengan pesan-pesan yang disisipkan dalam setiap perkembangan karakternya juga tersampaikan dengan baik.
Sayangnya, film ini justru memperjelas bahwa sejak Inside Out sejak awal memang tidak direncanakan untuk dibuat sehingga ada plot hole yang cukup menganggu. Jika 4 emosi baru tersebut muncul saat beranjak remaja, kenapa orang tua Riley tidak memilikinya di film pertamanya? Apakah mereka akan hilang saat melewati masa remaja? Film ini sebenarnya memberikan jawabannya, tapi tidak sepenuhnya menjawab.