Markas besar pikiran Riley yang sudah remaja mengalami perubahan tiba-tiba untuk menyiapkan tempat bagi sesuatu yang tak terduga: Emosi-emosi baru! Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust yang sudah lama menjalankan operasi di sana, tidak tahu harus merasa bagaimana ketika Anxiety muncul. Dan sepertinya, ia tidak sendirian.
Pendidikan psikologi berkedok animasi anak anak. Masih dengan konsep yang sama yakni berdebatan antara setiap emosi manusia yang kini seiring perkembangan usia karakter utama, bertambah pula karakter emosi baru yang menjadi masalah di film ini. Sama seperti pendahulunya, film ini menghibur bagi anak anak tetapi juga banyak pesan moral yang dapat diambil dan relate bagi kita yang sudah remaja maupun dewasa. Meski nantinya kita akan dikenalkan dengan karakter emosi yang baru, tetapi karakter yang lama juga tetap film ini gali sehingga kita yang mengikutinya tetap terasa fresh. Untuk kualitas baik visual maupun scoringnya, tetap mengesankan sehingga bisa dibilang film ini merupakan sequel yang memuaskan. Meski gue pribadi masih merasa film pertamanya masih lebih berkesan dengan adanya moment karakter bingbong yang bikin mata basah, tetapi film ini masih menghibur dan layak untuk ditonton.