Ketika usianya 12 tahun, Dilan mengikuti ayahnya bertugas di Timor Leste, yang sebelumnya bernama Timor Timur. Dilan tinggal selama 1,5 tahun di Timor Timur, lalu kembali ke Bandung dan belajar di sekolah lamanya. Di tahun 1983, Dilan bertemu siswi baru dari etnis Tionghoa asal Semarang bernama Mei Lien. Kehadiran Mei Lien di sekolah Dilan mencuri perhatiannya sehingga ia ingin belajar bahasa Mandarin. Keinginannya ini membuat keluarganya heran.
Masih bingung apa konflik utama filmnya, seisi film cuman ngeliatin keseharian dilan sehari-hari yang beruntungnya lucu dan ngasi kesan nostalgia ke masa kecil. Cuman act ke tiganya monoton banget dan build up ke klimaksnya kentang. Suka sama ansambel castnya yang solid dan artistiknya yang berhasil kasi kesan jadul ke filmnya.