Setelah menghabiskan tenaganya untuk melayani umat dan orang saleh yang dia hormati sejak kecil, serangkaian kehilangan dan pengkhianatan mendorong Kiran ke ambang batasnya. Kecewa, ia merebut kembali tubuh dan pikirannya dari agama dan menggunakannya untuk kepentingannya sendiri. Semuanya tampak baik-baik saja buat Kiran, anehnya pemberontakannya tak terasa cukup memuaskan. Kiran memutuskan untuk meningkatkan pembangkangannya, menjerumuskannya makin dalam pada bahaya, yang entah akan memubuatnya jadi bijaksana, atau mendorongnya ke jurang tanpa dasar.
Tidak kusangka sajian drama islami seperti ini harus berubah menjadi sajian thriller dengan perfoma Aghniny yang luar biasa mantap walaupun eksekusi naskahnya kerasa kurang mantap.