"Suster Sitaaaa..!?"

Pujian pertama jelas teruntuk seluruh aktor yg terlibat. Mimik, lagak, tutur berhasil tertangkap di mata ku.

Musik dan skor menjadi bagian teramat penting, sekarang ketika mendengar OST nya akan terngiang momen gambar-gambar yang diambil.

Gambar-gambar itu khas olahan Jaisal Tanjung, seakan kita ikut masuk dalam cerita.
Ada kalanya malah kita yang jadi Sita.

Ya. Beragama itu pondasinya iman. Pembuktian itu ilmu pengetahuan.
Apa betul Sita ateis? Bila betul, itu pun bagus karena ingin membuktikan bahwa agama tidak nyata.
Berapa kemungkinan di dunia ini anak korban bom bunuh diri akan seperti Sita?
Pilihannya cuma dua:
1. Move on dan percaya agama yang benar tidak pernah mengajarkan hal buruk untuk sesama manusia
2. Marah akan agama yang menjadi penyebab kematian orang tua nya

Benar, Sita memilih menyalahkan agama ketimbang manusianya.
Dua puluh tahun berlalu, usia bertambah namun kedewasaan tiada.
Sita masih terkungkung, relung hati tidak pernah merenung.
Sampai tiba kesempatan itu..