Surprisingly menjadi the least film Joko Anwar yg kusuka.
[Spoiler Alert]
Upside: acting Reza, sejalannya karakter Sita & Adil kecil dan Sita & Adil besar, sound sangat mumpuni dalam bikin bergidik.
Best scene: loker kamar mandi jenazah.
Downside:
- Beberapa set kerasa nggak realistis seperti interior toko roti dan panti jompo. Aesthetically pleasing, yes. But not quite realistic.
- Riset soal lansia/geriatri terasa agak kurang atau mungkin memang disengaja? Somehow lansia2 di panti jomponya tampak "terlalu fit/bugar" utk berada di sana. Apakah sebanyak itu orang kaya yg tdk dicintai keluarganya yg willingly mau tinggal di panti jompo?
- Scene mesin cuci juga kerasa kurang risetnya. It could've been a bit more realistic tapi masih linu dan nyeremin. Fun fact: our scalp doesnt peel off that easy, and even if it did, it wouldnt cause an instant death 🥲 it could've been a cervical spine injury and still gave us the chill 🙏🏼
- The grave torture scene kayanya akan kerasa lebih nyeremin kalo murni dari pov handycamnya Sita, instead of us seeing her screaming face the whole time (almost). Dan ya even though I even dive into the theories dan kenapa ada ular berkepala banyak dan ada iblis menyerupai venom and so on and so on, tp kayanya dg level CGI kita saat ini, it wouldve been much scarier tanpa hal2 itu sih 🥲🙏🏼

But I still love Jokan no matter what sih, dan kerasa ada formula horor baru yg dibawa di film ini ya dibandingkan film2nya sebelumnya. Overall, ntap!

6,9/10