Dua tahun setelah perceraian orang tuanya, Vira (Aurora Ribero) tinggal bersama ibu dan adiknya, Dino (Ali Fikry). Yanti (Artika Sari Devi), sang ibu, yang dulu hancur karena ditinggal oleh suaminya kini berubah drastis dan menjadi lebih ceria, cantik, sukses, dan mampu membeli rumah baru sekaligus membuka salon yang selalu ramai meskipun lokasinya tidak strategis. Namun di balik keberhasilan itu, Vira mulai menyaksikan hal-hal aneh: ibunya melukai pelanggan, hingga berani untuk menyerang Dino dan keesokannya akan berperilaku seperti tidak terjadi apa-apa. Vira memutuskan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada sang Ibu, dan apakah di dalam diri Ibu, masih Ibu?
Dia Bukan Ibu berhasil menjadi lebih luar biasa berkat eksekusi Randolph Zaini yang bener-bener solid dan kreatif sekali!
Sebenarnya Dia Bukan Ibu isinya masih gajauh beda dari film-film horror Indonesia lainnya, masih dengan tema yang sama, tujuan yang sama, cuman berkat eksekusinya Dia Bukan Ibu jadi terasa spesial.
Kekurangannya mungkin menurutku di Act 2 nya yang agak draggy dan repetitif, penggunaan VFXnya juga dibeberapa momen (spesifiknya pas scene Medea) masih kerasa kurang rapi.
Suka juga sama akting semua pemainnya yang bagus!